Laporan Prakitkum Kimia Lanjutan Penentuan Titik beku dan Titik Leleh

 Laporan Praktikum Kimia Lanjutan

 

Asisten            : Muhammad Alwi Al Fayed, S.TP.
Hari/Tanggal   : Senin, 26 September 2022

 

 

PENENTUAN TITIK BEKU DAN TITIK LELEH

 

 

                Nama : M. Galuh Sulthan Naufal
                NIM   : 2105106010070

 

 



 

 

LABORATORIUM TEKNIK PASCA PANEN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2022

BAB I PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Pada saat mendidih penguapan tidak hanya terjadi pada permukaan saja, tetapi di seluruh bagian zat cair. Di dalam zat cair terdiri atas partikelpartikel zat cair. Partikel-partikel zat cair ini dapat bergerak mengelilingi satu dengan yang lain. Partikel-partikel ini dapat bergerak bebas, karena jarak antar partikel sedikit berjauhan. Jika zat cair dipanaskan, maka partikelpartikel akan bergerak semakin cepat, dan ini menyebabkan ikatan antar partikel menjadi lemah sehingga beberapa partikel akan melepaskan diri dari partikel lain dan berubah menjadi uap.

            Namun sebelum zat cair berubah menjadi uap, akan terjadi kesetimbangan antara fase cair ke uap dan sebaliknya fase uap ke cair. Pada saat terjadinya perubahan fase cair menjadi uap disebut mendidih. Titik didih merupakan suhu saat terjadinya kesetimbangan tekanan antara zat cair dan uap. Tiap zat mempunyai titik didih yang berbeda-beda tergantung dari sifatsifat itu sendiri.

 Perubahan wujud benda dari benda padat menjadi benda cair disebut meleleh (melebur) atau mencair. Titik Ieleh adalah suhu saat berubahnya wujud dari padat menjadi cair. Seperti halnya titik didih, titik Ieleh untuk setiap benda berbeda-beda.

Perubahan wujud dari cair ke padat tersebut dinamakan membeku. Titik beku adalah suhu ketika terjadinya perubahan dari cair ke padat. Titik beku ini akan berubah jika dua zat dicampur, contoh penambahan garam pada air akan menurunkan titik beku air.

1.2 Tujuan Praktikum

 Adapun tujuan praktikum yang didapat dari praktikum kali ini adalah agar mahasiswa dapat memahami prinsip dasar penentuan titik beku dan titik leleh.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 

            Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari molekul yang menyebabkan cairan berada pada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli berada di permukaan teratas atau dibagian terdalam cairan tersebut. Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu maka molekul-molekul yang berada dalam larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau tiap larutan mempunyai tekanan uap yang rendah (Worodyah, 2013). Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih. Banjar. STIT Bina Putera

            Jenis minyak (kandungan asam lemak minyak jagung dan minyak kedelai) mempengaruhi karakteristik bahan PCM. Semakin banyak kandungan asam lemak tak jenuh pada minyak nabati mengakibatkan semakin rendah suhu leleh. Selain itu persentase (% volume) komposisi campuran minyak nabati dalam air juga mempengaruhi karaktristik calon bahan PCM. Dimana semakin tinggi persentase minyak nabati (ester minyak jagung dan ester minyak kedelai) dalam air, maka semakin rendah suhu leleh dari sampel PCM (Rasta, 2016). Campuran Minyak Nabati Dalam Air Sebagai Phase Change Materials (Pcm) Temperatur Rendah. Malang. UB

            Titik leleh suatu zat padat adalah suatu temperatur dimana terjadinya keadaan setimbang antara fasa padat dan fasa cair pada tekanan 1 atm. Prinsip suatu zat bisa meleleh karena ikatan antarmolekul yang terputus. Putusnya ikatan antarmolekul memerlukan suhu yang berbeda-beda tergantung pada kekuatan ikatannya. Apabila suatu senyawa memiliki ikatan antarmolekulnya kuat maka suhu yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antarmolekulnya tinggi. Adanya zat pengotor akan menyebabkan mudahnya pemutusan pada ikatan antarmolekul (Adiyana,2012). Kristalisasi dan Rekristalisasi. Universitas Udayana: Bali.

            Titik leleh merupakan salah satu sifat fisik yang penting untuk karakterisasi suatu senyawa. Titik leleh (melting point, mp) dari suatu senyawa adalah temperatur yang merujuk tepat pada saat proses transformasi senyawa tersebut antara fasa padat dan fasa cair (Tahir dkk., 2002). Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu zat untuk meleleh adalah ukuran kristal, banyaknya sampel, dan pengemasan dalam kapiler Hartesa. (2012). Penuntun Praktikum Kimia Organik. Bali: Universitas Udayana.



BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

 

3.1 Tempat dan Waktu

            Adapun tempat dan waktu dilaksanakanya praktikum kali ini adalah di laboratorium teknik pasca panen program studi teknik pertanian fakultas pertanian universitas syiah kuala pada waktu senin, 26 September 2022 pukul 12.00 WIB.

3.2 Alat dan Bahan

            Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1.      Hot Plate

2.      Gelas Beaker 100 ml

3.      Gelas Beaker 1000 ml

4.      Pipet Kapiler

5.      Termometer

6.      Minyak Goreng

7.      Mentega

8.      Es Batu

3.3 Cara Kerja

            Adapun cara kerja yang dilakukan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

A)    Penentuan titik Beku

  1.      Disiapkan gelas beaker 1000 ml yang telah diisi dengan batu es, cek suhu dengan termometer hingga diperoleh suhu sekitar 1-3 C.
  2.       Dimaasukkan minyak goreng sebanyak 50 ml ke dalam gelas beaker 100 ml.
  3.       Dimasukkan gelas beaker berisi sampel ke dalam gelas beaker 1000 ml kemudian diaduk dengan menggunakan termometer.
  4.    Dilakukan pengadukan sampai termometer yang tercelup dalam sampel tidak terlihat lagi jika dilihat dari samping (bagian luar gelas beaker), kemudian dicatat suhunya.

B)    Penentuan titik leleh

  1.          Dipanaskan sedikit mentega dalam gelas beaker di atas hotplate hingga mencair
  2.         Dicelupkan pipet kapiler ke dalam mentega cair tersebut sekitar 0,5 cm,
  3.    Diangkat piper kapiler tersebut dan didinginkan sehingga mentega membeku lagi (dapat didinginkan dalam kulkas / pakai es)
  4.      Diikatnya pipet kapiler yang sudah berisi sampel mentega dan thermometer pakai gelang karet. Selanjutnya sampel dengan termometer dicelupkan ke dalam gelas beaker yang dipanaskan sambil diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer.
  5.       Diamati sampel mentega dalam pipet kapiler sampai sampel tersebut mencair. Pada saat mencair maka sampelnya akan naik pada kapiler, catat suhunya.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

 

4.1 Data Hasil Pengamatan

            Adapun data hasil pengamatan yang didapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Tabel.1 Hasil percobaan penentuan titik beku dan titik didih

NO

BAHAN

HASIL

C

F

K

R

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.2 Analisa Data


4.3 Pembahasan

            Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari molekul yang menyebabkan cairan berada pada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli berada di permukaan teratas atau dibagian terdalam cairan tersebut. Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu maka molekul-molekul yang berada dalam larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau tiap larutan mempunyai tekanan uap yang rendah.

  Pada saat mendidih penguapan tidak hanya terjadi pada permukaan saja, tetapi di seluruh bagian zat cair. Di dalam zat cair terdiri atas partikelpartikel zat cair. Partikel-partikel zat cair ini dapat bergerak mengelilingi satu dengan yang lain. Partikel-partikel ini dapat bergerak bebas, karena jarak antar partikel sedikit berjauhan. Jika zat cair dipanaskan, maka partikelpartikel akan bergerak semakin cepat, dan ini menyebabkan ikatan antar partikel menjadi lemah sehingga beberapa partikel akan melepaskan diri dari partikel lain dan berubah menjadi uap.

 Namun sebelum zat cair berubah menjadi uap, akan terjadi kesetimbangan antara fase cair ke uap dan sebaliknya fase uap ke cair. Pada saat terjadinya perubahan fase cair menjadi uap disebut mendidih. Titik didih merupakan suhu saat terjadinya kesetimbangan tekanan antara zat cair dan uap. Tiap zat mempunyai titik didih yang berbeda-beda tergantung dari sifatsifat itu sendiri.

Titik leleh suatu zat padat adalah suatu temperatur dimana terjadinya keadaan setimbang antara fasa padat dan fasa cair pada tekanan 1 atm. Prinsip suatu zat bisa meleleh karena ikatan antarmolekul yang terputus. Putusnya ikatan antarmolekul memerlukan suhu yang berbeda-beda tergantung pada kekuatan ikatannya. Apabila suatu senyawa memiliki ikatan antarmolekulnya kuat maka suhu yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antarmolekulnya tinggi. Adanya zat pengotor akan menyebabkan mudahnya pemutusan pada ikatan antarmolekul.

Titik leleh merupakan salah satu sifat fisik yang penting untuk karakterisasi suatu senyawa. Titik leleh (melting point, mp) dari suatu senyawa adalah temperatur yang merujuk tepat pada saat proses transformasi senyawa tersebut antara fasa padat dan fasa cair (Tahir dkk., 2002). Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu zat untuk meleleh adalah ukuran kristal, banyaknya sampel, dan pengemasan dalam kapiler Hartesa.

Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Berdasarkan nilai titik didih zat terlarut, larutan dapat dibagi dua yaitu titik didih zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap O2, NH2, H2S dan alkohol didalam air. Yang kedua yaitu zat terlarut lebih besar dari pada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut yang lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis pelarut dan konsentrasi larutan, tidak bergantung pada jenis zat terlarutnya. Untuk larutan yang sangat encer, tekanan uap zat terlarut dapat diabaikan, sehingga yang mempengaruhi titik didih larutan hanya pelarutnya.

Berlawanan dengan penurunan titik beku larutan.Kenaikan titik didih larutan merupakan fenomena meningkatkan titik didih suatu pelarut disebabkan adanya zat terlarut didalam pelarut tersebut. Ini berarti bahwa titik didih pelarut akan lebih kecil jika dibandingkan dengan titik larutan. Sebagai contoh titik didih air murni adalah 100 ˚C jika kita melarutkan gula atau garam dapur ke dalam air maka titik didihnya akan lebih dari 100˚C.

Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakan secara tidak langsung betapa kuatnya gaya tarik antar molekul cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya lebih tinggi dan begitu juga sebaliknya bila gaya tariknya lemah maka titikdidihnya rendah. Faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih adalah konsentrasi molalitas. Hasil experimen Roult menunjukkan bahwa kenaikan titik didih larutan akan semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut akan semakin besar pula. Titikdidih larutan akan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. 


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

 

5.1 Kesimpulan

            Adapun kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1.      Titik Beku merupakan reaksi yang terjadi ketita benda cair berubah ke bentuk padat.

2.      Titik leleh merupakan reaksi yang terjadi ketika benda padat berubah ke bentuk cair.

3.      Pada saat mendidih penguapan tidak hanya terjadi pada permukaan saja, tetapi di seluruh bagian zat cair.

4.      Titik beku ini akan berubah jika dua zat dicampur.

5.      Titik Ieleh untuk setiap benda berbeda-beda.

5.2 Saran

   Adapun saran yang didapat pada praktikum kali ini adalah agar fasilitas dan media praktikum diperbarui dan dijelaska dengan jelas agar para praktikan memahami secara menyeluruh.



Komentar

Postingan Populer